kursor

Magic Lamp - Aladdin

Rabu, 26 Februari 2014

Orang yang Menghitung Jumlah Napas



Abdullah bin Faraj mengatakan,”Saya menghitung nikmat Allah kepadaku sehari semalam saja dari satu sumber, ternyata jumlahnya sebanyak empat belas ribu nikmat.”
Dikatakan kepadanya,”Bagaimana hal itu, wahai Abu Muhammad?”
Dia menjawab,”Saya telah menghitung napasku sehari semalam ternyata empat belas ribu kali napas.” (Majma’ Adab fi Mu’jamil Alqab 2/132)
Di antara faedah kisah ini adalah hendaknya kita selalu mengingat betapa banyak nikmat  Allah kepada kita semua dan betapa sedikitnya syukur kita kepadaNya. Semoga Allah menjadikan kita semua termasuk hamba-hambaNya yang pandai bersyukur.
Dikutip dari majalah al-Furqon

DASAR, GAK BISA BISA PUASA



Suatu kali, ada seorang lelaki datang kepada sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu seraya berkata,”Saya puasa kemudian saya lupa makan dan minum, bagimana hukumnya?”Beliau menjawab,”Tidak apa-apa! Allah telah memberimu makan dan minum.”
Lelaki itu berkata lagi,”Setelah itu saya masuk ke rumah orang lain, lalu saya lupa makan dan minum lagi!”
Beliau berkata,” Tidak apa-apa! Allah telah memberimu makan dan minum.”
Lelaki itu berkata lagi, ”Setelah itu saya masuk ke rumah orang lain, lalu saya lupa makan dan minum lagi!”
Kali ini, Abu Hurairah radhiyallahu anhu mengatakan kepadanya,”Dasar, kamu ini orang yang tidak terbiasa puasa!” (Diriwayatkan Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf: 7378 dan ad-Dinawari dalam al-Mujalasah:319. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul Bari 4/157,”Ini termasuk kisah yang lucu.”)
Di antara faedah fiqih kisah ini adalah bahwa makan dan minum di siang bulan puasa dalam keadaan lupa tidaklah membatalkan puasa;karena itu bukanlah keinginan dirinya, melainkan anugerah dari Allah.
Dikutip dari majalah al-Furqon

Rabu, 12 Februari 2014

PEMUDA YANG DIGUNDULI UMAR



Pada suatu malam, Khalifah Umar radhiyallahu anhu berkeliling mengontrol Kota Madinah. Tiba-tiba, Khalifah Umar mendengar seorang wanita melantunkan beberapa bait asmaran.
هَلْ مِنْ سَبِيْلٍ إِلَى خَمْرٍ فَأَشْرَبُهَا
أَوْمِنْ سَبِيْلٍ إِلَى نَصْرٍ بِنْ حَجَّاجِ       
Adakah cara untuk mendapatkan khamr agar aku meminumnya
Atau adakah cara untuk mendapatkan Nashr bin Hajjaj      


            Di pagi harinya Khalifah bertanya-tanya tentang nama yang disebut-sebut wanita itu, yaitu Nashr bin Hajjaj. Ternyata dia adalh seorang yang sangat tampan dan memiliki rambut yang sangat bagus. Umar radhiyallahu anhu lalu menyuruhnya untuk memotong rambutnya  (gundul), namun dia semakin tampan. Khalifah juga menyuruhnya untuk memakai serban, naun dia juga semakin tampan. Akhirnya Umar radhiyallahu anhu mengatakan,”Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, kamu tidak bisa bersatu denganku di negeri ini.” Lalu Umar radhiyallahu anhu mengasingkannya ke Bashrah agar tidak menjadi fitnah bagi kaum hawa. (Diriwayatkan Ibnu Sa’ad dalam ath-Thabaqat 3/285 dan dishahihkan al-Hafizh Ibnu Hajar dalam al-Ishabah 3/579)
            Di antara faedah kisah ini adalah cerdiknya pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu anhu yang selalu mengontrol rakyatnya. Dan di antara faedah lainnya adalah bolehnya menghukum dengan menggunduli kepala. (Lihat at-Ta’liq ‘ala Siyasah Syar’iyyah hlm.390 oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin.) 

Dikutip dari majalah al-Furqon

Pertama Kali Memalsukan Uang



Beberapa riwayat hampir sepakat menegaskan bahwa orang yang pertama kali memalsukan dirham adalah Abdullah bin Ziyad, gubernur Bashrah. Yaitu ketika dia lari dari Bashrah pada tahun 64 H ketika keadaan ekonomi menuntutnya untuk membuat uang palsu agar bisa dibagikan kepada orang-orang Badui jika dia khawatir pemberontakan rakyat kepadanya. (Zaify Nuqud il Islam hlm.24 oleh Dhaifullah az-Zahrani)
            Kisah ini menunjukkan bahwa pemalsuan uang sudah ada sejak lama dalam sejarah Islam. Dan tentu saja perbuatan tersebut adalah terlarang dalam agama. 

Dikutip dari majalah al-Furqon

Operasi Zaman Dahulu



Dalam biografi sahabat yang mulia Miqdad bin Aswad al-Kindi radhiyallahu anhu bahwa dia memiliki perut yang besar, maka budaknya dari Romawi mengatakan,”Saya bedah perut Anda.” Kemudian dia membedah dan mengambil beberapa lemaknya sehingga langsing lalu menjahitnya. Namun setelah itu Miqdad radhiyallahu anhu meninggal dunia sehingga budaknya kabur melarikan diri. (al-Ishabah:8179 Ibnu Hajar)
            Mungkin saja ini adalah ide pertama tentang operasi perut yang banyak kita kenal pada zaman sekarang dan diklaim dari orang Barat, padahal sudah ada sejak dahulu dalam sejarah Islam. (Kunnasyah Nawadir hlm.11 Abdus Salam Harun)

Dikutip dari majalah al-Furqon

Menghafal Sambil Menulis dan Mengantuk


Ketika Imam ad-Daruquthni masih remaja, dia pernah hadir di majelis Isma’il ash-shaffar yang tengah meng-imla’ (mendiktekan) hadits kepada murid-muridnya, namun ad-Daruquthni malah menyalin kitab hadits lainnya. Maka dia ditegur oleh sebagian hadirin,”Kamu tidak bisa mendengar imla’ syaikh secara bagus jika kamu mendengarnya sambil menyalin buku lainnya.”ad-Daruquthni menjawab,”Pemahamanku berbeda dengan pemahamanmu.”Temannya lanjut bertanya,”Kalau begitu,sudah berapa hadits yang telah didektekan oleh syaikh hingga sekarang?” ad-Daruquthni menjawab,”Sebanyak delapan belas hadits, kemudian dia menyebutkannya secara hafalan di luar kepala lengkap dengan sanad dan matan haditsnya.” Maka seluruh hadirinpun heran dengan kekuatan hafalannya. (Tarikh Baghdad 12/36 oleh al-Khatib al-Baghdadi,al-Bidayah wa an-Nihayah 11/317 oleh Ibnu Katsir)
            Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan,”Dan adalah guru kami Abul Hajjaj al-Mizzi-semoga Allah merahmatinya-menulis ketika di majelis yang semestinya mendengarkan saja, bahkan kadang-kadang beliau mengantuk, namun beliau bisa membetulkan ahli baca secara jelas sekali, sehingga ahli bacanya bingung terheran-heran, bagaimana dia salah bacapadahal dia bangun dan sadar, sedangkan syaikh yang mengantuk bisa lebih perhatian daripadanya!!Demikianlah anugerah yang Allah berikan kepada sebagian hambaNya yang dikehendaki. (Ikhtisar Ulumil Hadits-al-Baitsul Hadits 1/340-341,tahqiq Syaikh Ali Hasan al-Halabi)
            Kisah-kisah ini menunjukkan tentang kehebatan ulama dalam hafalan mereka. Oleh karenanya, as-Subki berkata setelah menceritakan beberapa kisah serupa, maka beliau berkomentar,”Ini termasuk perkara yang menakjubkan dan mengherankan.” (Thabaqat Syafi’iyyah 10-397)

Dikutip dari majalah al-Furqon

Rabu, 05 Februari 2014

Mencoba Terbang Malah Mati


 
 
 
Adalah seorang bernama Abu Nashr Isma’il bin Hammad al-Jauhari terkena waswas, sehingga suatu saat dia pergi ke masjid Jami’ lama di Naisabur kemudian naik ke lotengnya seraya mengatakan,”Wahai sekalian manusia, sesungguhnya saya telah melakukan di dunia sesuatu yang tak terkalahkan, sekarang saya akan melakukan di akhirat perbuatan yang tiada tandingannya.”setelah itu, dia mengikat dirinya dengan tali dan menambatkan tali juga di pintu lalu pergi ke tempat tinggi, dia mengira dirinya terbang ternyata dia malah jatuh dan mati. (Nuzhatul Alba’ fi ThabaqatilnUdaba’ biografi Ibnu Hammad al-Jauhari)
            Di antara faedah kisah ini adalah bahaya penyakit waswas sehingga menjadikan pelakunya seperti orang gila yang melakukan perbuatan aneh. Maka bagi siapa yang telah menjadi korban penyakit waswas hendaknya segera mencari terapinya dan bersungguh-sungguh memohon kepada Allah agar lekas sembuh dari penyakitnya. Imam Ibu Qudamah punya risalah tentang masalah ini, Dzammul Muwassain.

Dikutip dari Majalah Al-Furqon dengan pengubahan seperlunya