Pada suatu hari al-Mutawakkil pernah mengatakan pada orang-orang yang duduk di sekitarnya,”Tahukah kalian apa yang membuat Khalifah Utsman radhiyallahu anhu agak dibenci oleh kaum muslimin?” Mereka menjawab,”Tidak tahu.” Lalu dia mengatakan,”Tatkala berkhutbah Abu Bakar radhiyallahu anhu berdiri satu tingkat di bawah tempat berdirinya Rasulullah s.a.w ., kemudian Umar radhiyallahu anhu turun lagi satu tingkat di bawahnya. Namun Utsman radhiyallahu anhu malah naik di tingkat semula yaitu di tempat Rasulullah s.a.w. berkhutbah.
Spontan
Ubadah langsung berkomentar,”Tidak ada seorang yang lebih berjasa padamu
daripada Utsman radhiyallahu anhu wahai Amirul Mukminin!!” Al-Mutawakkil
mengatakan,”Kok bisa begitu?” Ubadah menjawab,”Ya, karena dia naik di tingkat
semula mimbar. Seandainya setiap Khalifah harus turun satu tingkat di bawah
khalifah sebelumnya, niscaya Anda akan berkhutbah kepada kami dari dalam sumur
Jalula.”
Mendengarnya,
al-Mutawakkil dan orang-orang di sekitarnya tertawa. (al-Adzkiya’ hlm.191
oleh Ibnul Jauzi)
Di
antara faedah dari kisah ini adalah bahwa sunnahnya dalam mimbar adalah
memiliki tiga tingkat. Adapun lebih dari itu maka tidak disyari’atkan. Demikian
juga podium yang banyak dipakai di sebagian masjid sekarang ini bukanlah mimbar
yang sunnah.
Dikutip dari majalah al-Furqon

Tidak ada komentar:
Posting Komentar