kursor

Magic Lamp - Aladdin

Rabu, 12 Februari 2014

Menghafal Sambil Menulis dan Mengantuk


Ketika Imam ad-Daruquthni masih remaja, dia pernah hadir di majelis Isma’il ash-shaffar yang tengah meng-imla’ (mendiktekan) hadits kepada murid-muridnya, namun ad-Daruquthni malah menyalin kitab hadits lainnya. Maka dia ditegur oleh sebagian hadirin,”Kamu tidak bisa mendengar imla’ syaikh secara bagus jika kamu mendengarnya sambil menyalin buku lainnya.”ad-Daruquthni menjawab,”Pemahamanku berbeda dengan pemahamanmu.”Temannya lanjut bertanya,”Kalau begitu,sudah berapa hadits yang telah didektekan oleh syaikh hingga sekarang?” ad-Daruquthni menjawab,”Sebanyak delapan belas hadits, kemudian dia menyebutkannya secara hafalan di luar kepala lengkap dengan sanad dan matan haditsnya.” Maka seluruh hadirinpun heran dengan kekuatan hafalannya. (Tarikh Baghdad 12/36 oleh al-Khatib al-Baghdadi,al-Bidayah wa an-Nihayah 11/317 oleh Ibnu Katsir)
            Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan,”Dan adalah guru kami Abul Hajjaj al-Mizzi-semoga Allah merahmatinya-menulis ketika di majelis yang semestinya mendengarkan saja, bahkan kadang-kadang beliau mengantuk, namun beliau bisa membetulkan ahli baca secara jelas sekali, sehingga ahli bacanya bingung terheran-heran, bagaimana dia salah bacapadahal dia bangun dan sadar, sedangkan syaikh yang mengantuk bisa lebih perhatian daripadanya!!Demikianlah anugerah yang Allah berikan kepada sebagian hambaNya yang dikehendaki. (Ikhtisar Ulumil Hadits-al-Baitsul Hadits 1/340-341,tahqiq Syaikh Ali Hasan al-Halabi)
            Kisah-kisah ini menunjukkan tentang kehebatan ulama dalam hafalan mereka. Oleh karenanya, as-Subki berkata setelah menceritakan beberapa kisah serupa, maka beliau berkomentar,”Ini termasuk perkara yang menakjubkan dan mengherankan.” (Thabaqat Syafi’iyyah 10-397)

Dikutip dari majalah al-Furqon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar